Jumaat, Oktober 21, 2005

TERINGIN KE SANA

Bila membaca tulisan ini teringin rasanya hendak merasai kemeriahan Ramadan di Mekah dan Madinah.

Halaman Mesjid Nabawi Menjadi Hamparan 'Meja Makan' Sepanjang Ramadhan
Oleh:
19/10/2005 16:18 WIB

eramuslim - Lapangan terbuka di depan Masjid Nabawi, Madinah atau yang lebih dikenal dengan masjid Nabi Muhammad saw., menjadi hamparan 'meja makan' selepas sholat Ashar di bulan Ramadhan. Seluruh warga dari penjuru kota bahkan dunia yang datang ke masjid itu, berbaur menunggu saat berbuka dan menyantap makanan yang tersedia bersama-sama.

Semua ini bisa terjadi karena kebaikan hati warga Madinah yang berlomba-lomba berbuat kebajikan di puasa dengan menyediakan makanan untuk berbuka.Suasana persaudaraan begitu kental melihat warga Muslim dari seluruh penjuru dunia saling duduk berdampingan menghadap 'meja makan' dalam nuansa penuh keakraban dan kebersamaan. Mereka makan dan minum bersama-sama saat berbuka tiba, kemudian dengan semangat bersiap-siap untuk melakukan sholat Maghrib berjamaah.

"Keluarga kami sudah terbiasa memilih area di lapangan masjid ini untuk menyediakan santapan berbuka untuk sekitar 50 orang, setiap tahunnya sepanjang bulan Ramadhan," kata salah seorang dermawan pada situs Islamonline."Kami menyebar di pintu masuk masjid untuk mengajak para jamaah yang sedang melaksanakan umrah dan para jamaah masjid lainnya untuk berbuka puasa bersama kami," katanya.

Ada juga warga yang sengaja mengundang teman-teman atau anggota keluarga lainnya datang ke halaman masjid untuk berbuka puasa bersama.

"Setiap tahun, kami membawa makanan dan minuman ke masjid dan mengundang teman-teman untuk bergabung," ujar Amin Al-Sayed.

Sudah menjadi tradisi bagi warga Arab Saudi berlomba-lomba mendapakan pahala bulan Ramadhan dengan menyediakan makanan berbuka bagi warga lainnya. Mereka berebut tempat di halaman masjid yang luas, siapa lebih awal datang maka ia akan mendapatkan tempat terlebih dulu.

"Warga Saudi senang memasak makanan-makanan yang menurut mereka paling enak dan menghidangkanya di atas ribuan meja kecil di depan masjid," ujar Khaled Al-Akhmimi sambil menyebut sejumlah menu spesial bagi warga Arab Saudi di bulan Ramadhan.

Al-Akhmimi mengatakan, dulu, satu meja hanya menampung 10 orang. Tapi sekarang bisa menampung sampai 50 orang.

Beberapa warga Saudi bahkan membentuk kelompok, mengumpulkan sumbangan untuk budget selama 1 bulan. "Kebiasaan ini sudah turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya, jauh sebelum era tahun 1950-an," kata seorang warga Madinah.

Kebiasaan menyediakan makanan ini, biasanya berlanjut sampai bulan Syawal dan setiap hari Senin dan Kamis pada bulan-bulan biasa.

Pengelolaan penyediaan makanan untuk berbuka puasa itu di kelola dan diorganisir oleh pengurus masjid dengan mempekerjakan sekitar 4.000 sukarelawan yang bekerja selama 24 jam untuk kebutuhan para jamaah dan menjaga agar masjid tetap bersih. (ln/iol)

0 ulasan: