Jumaat, Oktober 14, 2005

ERAMUSLIM

Irene Rekard Berikan Bekal Ilmu Puasa bagi Anak-Anak Perancis Lewat Buku Cerita
13/10/2005 15:59 WIB

eramuslim - Irene Rekard, seorang mualaf yang juga penulis asal Perancis, menerbitkan buku anak-anak yang berisi kisah-kisah seputar Ramadhan dari seluruh dunia. Menurut Rekard, buku yang diberi judul 'Et si Ramadan m'etait conte....' (Apa yang Ramadan ceritakan untukku) diterbitkan bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan anak-anak tentang pentingnya dan nilai puasa.

Buku itu berisi 30 kisah terpisah, sesuai dengan lamanya satu bulan Ramadhan. Ketigapuluh kisah dalam buku tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada anak-anak tentang puasa dan dasar-dasar spiritual dari pelaksaan ibadah puasa.

"Anak-anak akan menemukan dalam setiap cerita, nilai-nilai dan penjelasan tentang perspektif kemanusiaan dalam Islam," kata Rekard.

"Puasa, anakku, terkait dengan persatuan umat," ujar Rekard menirukan ucapan Ummu Hasan, salah satu karakter yang terdapat dalam bukunya.

Dalam menyusun buku tersebut, Rekard pada awalnya mengacu pada kehidupan masyarakat Muslim di Perancis, tapi kemudian ia mengeneralisasikannya dengan mengambil cerita-cerita dari berbagai negara di dunia, mulai dari Frankfurt, Jerman sampai Mekkah di Arab Saudi.

Dalam kisah pertama di buku itu, dikisahkan seorang bocah laki-laki bernama Hasan yang diminta ibunya untuk mengganti saluran televisi ke Mekkah untuk menyaksikan liputan sholat.Karena tidak memahami adanya perbedaan waktu antar negara, Hasan berlari menjumpai ibunya agar segera menyiapkan santapan untuk berbuka puasa, karena saat itu ia mendengar suara adzan Maghrib dari televisi Mekkah.

Sampai akhirnya Hasan mengetahui bahwa waktu sholat hampir berlaku selama 24 jam di seluruh penjuru dunia, satu waktu di Arab Saudi, waktu lain di Palestina dan seterusnya. Dalam bukunya itu, Rekard juga menggunakan kata-kata kunci dengan warna yang berbeda-beda termasuk penggunaan sejumlah istilah agama Islam seperti Tarawih, Maghrib dan Sahur.
Kemudian dalam kisah kedua, diceritakan tentang Yusuf pergi ke masjid bersama ayahnya untuk sholat tarawih ketika Yusuf libur sekolah selama dua hari.

Rekard mengaitkan puasa dengan sekolah dan belajar, untuk menarik perhatian pembaca pada fakta bahwa berpuasa tidak serta merta menghentikan aktifitas anak-anak seperti belajar, tapi sebaliknya anak-anak bisa belajar lebih banyak pada saat bulan puasa. (ln/iol)

(ERAMUSLIM)

0 ulasan: